ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA PUPUK ORGANIK CAIR DENGAN BIOAKTIVATOR B-8 TERNAK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TANAH
Abstract
Penggunakan senyawa sintetis dalam pertanian dapat mempengaruhi ekosistem, sehingga menuntut adanya inovasi pertanian. Pupuk Organik Cair (POC) menjadi harapan untuk pertanian berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri yang terdapat dalam pupuk organik cair menggunakan bioaktivator B-8 ternak. Metode isolasi dilakukan dengan menggunakan teknik kultur dan identifikasi dilakukan dengan menggunakan teknik morfologi koloni. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan dalam isolasi dan identifikasi tiga jenis bakteri utama, yaitu Rhizobium, Bacillus, dan Azotobacter. Rhizobium. Bakteri diidentifikasi dengan warna dan bentuk koloni. Ketiga bakteri dikenali karena kemampuannya membentuk simbiosis mutualisme dengan tanaman leguminosa, meningkatkan ketersediaan nitrogen bagi tanaman. Bacillus ditemukan memiliki potensi untuk memproduksi hormon pertumbuhan tanaman dan meningkatkan ketersediaan fosfor dalam tanah. Sementara itu, Azotobacter terbukti mampu melakukan fiksasi nitrogen dan menghasilkan senyawa organik yang mendukung kesehatan tanaman. Hasil penemuan ini memberikan implikasi penting dalam pengembangan pupuk organik cair berbasis mikroba untuk pertanian berkelanjutan.
References
Akashdeep, Kumari, S., & Rani, N. (2024). Novel cereal bran based low-cost liquid medium for enhanced growth, multifunctional traits and shelf life of consortium biofertilizer containing Azotobacter chroococcum, Bacillus subtilis and Pseudomonas sp. Journal of Microbiological Methods, 222, 106952. https://doi.org/10.1016/j.mimet.2024.106952
Ammurabi, S. D., Anas, I., & Nugroho, B. (2020). Substitusi Sebagian Pupuk Kimia dengan Pupuk Organik Hayati pada Jagung (Zea mays). Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 22(1), 10–15. https://doi.org/10.29244/jitl.22.1.10-15
Anggraeni, L., Robi`in, R., Zubaidi, T., Anwar, N. A., & Damanhuri, D. (2024). Pengaruh Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit Buah dan Daun Sebagai Substitusi Pupuk Kimia Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai. Vegetalika, 13(2), 145. https://doi.org/10.22146/veg.84697
Chennappa, G., Naik, M. K., Amaresh, Y. S., Nagaraja, H., & Sreenivasa, M. Y. (2017). Azotobacter: A Potential Biofertilizer and Bioinoculants for Sustainable Agriculture (pp. 87–106). https://doi.org/10.1007/978-981-10-6241-4_5
Erickson Sarjono Siboro, Edu Surya, & Netti Herlina. (2013). Pembuatan Pupuk Cair Dan Biogas Dari Campuran Limbah Sayuran. Jurnal Teknik Kimia USU, 2(3), 40–43. https://doi.org/10.32734/jtk.v2i3.1448
Indasah, I., & Muhith, A. (2020). Local Microorganism From “Tape” (Fermented Cassava) In Composition and Its Effect on Physical, Chemical And Biological Quality in Environmental. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 519, 012003. https://doi.org/10.1088/1755-1315/519/1/012003
Kulkarni, K., Manujendra Kumar, P., Kulkarni, A., & Satpute, S. (2024). Bioremediation of hazardous Metanil yellow dye by using Trichoderma and Azotobacter biofertilizers. Ecological Frontiers, 44(3), 605–617. https://doi.org/10.1016/j.chnaes.2023.11.007
Liem, J. L., Arianita, B. A., Sugiarti, S., & Handoko, Y. A. (2019). Optimalisasi Bakteri Rhizobium Japonicum Sebagai Penambat Nitrogen Dalam Upaya Peningkatan Produksi Jagung. Jurnal Galung Tropika, 8(1), 64. https://doi.org/10.31850/jgt.v8i1.413
Mng’ong’o, M. E., Ojija, F., & Aloo, B. N. (2023). The role of Rhizobia toward food production, food and soil security through microbial agro-input utilization in developing countries. Case Studies in Chemical and Environmental Engineering, 8, 100404. https://doi.org/10.1016/j.cscee.2023.100404
Ng, Z. Y., Ajeng, A. A., Cheah, W. Y., Ng, E.-P., Abdullah, R., & Ling, T. C. (2024). Towards circular economy: Potential of microalgae – bacterial-based biofertilizer on plants. Journal of Environmental Management, 349, 119445. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2023.119445
Ortiz, A., & Sansinenea, E. (2024). Bacillus sp. as biofertilizers applied in horticultural crops. In Bio-Inoculants in Horticultural Crops (pp. 97–108). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-323-96005-2.00007-6
Prasetio, I. G. A., Hermawan, W., Miranti, M., Panatarani, C., Joni, I. M., Kasmara, H., & Melanie. (2020). The Effect of Nanozeolite Concentration in a Delivery System of HaNPV1 to the Lethal Time against Crocidolomia pavonana. Pertanika Journal of Tropical Agricultural Science, 43(4). https://doi.org/10.47836/pjtas.43.4.09
Rafika, R., Pratama, R., Djasang, S., Mursalim, M., & Salsabila Andini, Z. (2024). Pemanfaatan Ikan Penja (Awaous melanocephalus) Sebagai Media Alternatif Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Media Analis Kesehatan, 15(2), 179–190. https://doi.org/10.32382/jmak.v15i2.1191
Ramli, Ramli, A., Adrianto, B., & Rachmat, R. (2024). Aplikasi Pupuk Organik Biosaka dan NPK Terhadap Peningkatan Pertumbuhan Tanaman Padi (Oryza sativa L.). Jurnal Agrisistem, 20(1), 24–30. https://doi.org/10.52625/j-agr.v20i1.318
Rani, U., Sharma, S., & Kumar, V. (2019). Bacillus Species: A Potential Plant Growth Regulator (pp. 29–47). https://doi.org/10.1007/978-3-030-15175-1_2
Sales, L. R., & Rigobelo, E. C. (2024). The Role of Bacillus sp. in Reducing Chemical Inputs for Sustainable Crop Production. Agronomy, 14(11), 2723. https://doi.org/10.3390/agronomy14112723
Tri Nugroho, F., & Setiawan, A. W. (2021). Isolasi dan karakterisasi bakteri pada tanah organik dan anorganik di Kec.Kopeng dan Kec.Magelang. AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian (Vol. 8, Issue 1). https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/agriland